Susu Campur Soda, Baik atau Tidak Ya?

Susu Campur Soda, Baik atau Tidak Ya?

BEBERAPA tahun belakangan ini, masyarakat seringkali menginovasikan minuman-minuman baru yang rasanya unik dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Salah satu tren minuman tersebut adalah susu yang dicampur dengan minuman bersoda atau seringkali disebut soda gembira. Wah, teman-teman yang sering menghabiskan waktunya di kafe atau sekadar nongkrong bersama teman pasti sering mendengar minuman tersebut. Bukan hanya di Indonesia, susu soda juga terkenal di Thailand dan Cina lho teman-teman, hanya saja penamaannya adalah ‘milkcoke’. Soda gembira dibuat dengan mencampurkan susu dan soda secara bersamaan, lalu dikocok dengan kuat. Susu soda yang didiamkan terlalu lama akan membuat penampilan minuman ini terlihat tidak menarik dan menjijikan. Pada dasarnya, soda memiliki rasa yang asam karena mengandung asam fosfat di dalamnya. Ketika dicampurkan dengan susu, maka asam fosfat akan bereaksi dengan protein susu hingga teremulsi. Susu akan mengental dan mengambil warna dari soda, kemudian mengendap di bagian bawah. Berbeda halnya dengan soda yang warnanya akan memudar dan mengapung di bagian atas karena beratnya menjadi lebih ringan. Saat dikocok, warna soda gembira ini akan tercampur secara merata. Akan tetapi, warna tersebut akan terpisah kembali menjadi dua bagian dan menimbulkan warna coklat yang tidak enak dipandang. Menurut beberapa survey, pencampuran susu dan soda menciptakan rasa manis, asam, dan segar sekaligus yang meninggalkan citarasa unik di lidah. Akan tetapi, survey tersebut ternyata menimbulkan kontroversi terkait dengan efeknya terhadap kesehatan. Kira-kira baik tidak ya mengonsumsi susu yang dicampur dengan soda? Secara medis, belum terdapat larangan terkait mengonsumsi susu campur soda sehingga konsumsinya masih diperbolehkan. Walaupun demikian, minuman yang akrab disebut soda gembira ini tidak baik jika diminum dalam jumlah yang banyak karena mengandung gula yang sangat tinggi. Konsumsi gula yang berlebihan dapat membuat tubuh mengalami obesitas, diabetes, penyakit ginjal, bahkan stroke. Minuman yang sedang tren ini juga tidak disarankan untuk para penderita diabetes dan intolerant lactose, serta penggiat diet. Jika masih ingin mencoba tren minuman ini, teman-teman disarankan untuk mengganti soda biasa dengan soda diet atau zero sugar coke dan memadukannya dengan susu rendah kalori. Namun, soda diet ini juga tidak sepenuhnya bebas gula karena setiap makanan dan minuman yang kita temui sehari-hari pasti mengandung gula di dalamnya. Jadi, teman-teman tidak perlu takut ya untuk mengonsumsi minuman tren ini! Asalkan teman-teman bisa membatasi jumlah konsumsinya. Walaupun rasanya enak dan unik, kita harus tetap utamakan kesehatan ya teman-teman! Karena sesungguhnya sehat itu mahal. (*)   * Penulis : Radina Kholifia Zahra, Mahasiswi Teknologi Pangan, Universitas Padjadjaran      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: